Peluang adalah faktor yang berpengaruh besar kepada seseorang untuk menggapai kesuksesan, karena kesempatan merupakan power yang dimiliki seseorang sebagai jalan untuk menuju kesuksesan.
Sepandai apapun orang, sebanyak apapun relasinya tidak akan menjadikan dirinya sukses, jikalau ia tidak memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan gagasan dan ilmunya dalam dunia nyata.
Berarti yang ia punya hanya berupa teori belaka, tanpa pernah tahu apakah teorinya tepat atau tidak, jika diimplementasikan dalam kehidupan karena ia belum pernah mencoba.
Sebuah peluang yang akan datang kepada kita tidak pernah bisa ditebak. Untuk itu, sudah seharusnya kita jeli dan cermat terhadap peluang yang ada. Jikalau kita telah mengerti dan paham akan adanya peluang dihadapan kita, sudah seharusnya peluang itu segera kita tangkap.
Banyak orang yang pandai yang bergelar pendidikan tinggi, dan banyak pula orang-orang yang bergelimang harta, akan tetapi tidak sukses dalam usahanya disebabkan mereka tidak pandai menangkap peluang.
Tindakan demikian, tentu akan menyebabkan mereka mengalami kegagalan. Akan tetapi, jika mampu menangkap dan jeli terhadap peluang pasar, akan menuai keuntungan yang besar dan akan berujung pada kesuksesan.
Kisah Sukses Bill Porter
Jika Anda hendak belajar bagaimana memanfaatkan peluang dan arti hidup, belajarlah pada seorang Bill Porter, la adalah salah satu contoh orang yang mampu memanfaatkan momen dalam hidupnya dengan baik.
Terlahir sebagai anak yang kekurangan fisik disebabkan cerebral palsy (kondisi lumpuh karena otak yang terluka), tidak membuat dirinya menjadi patah semangat untuk menjalankan kiprahnya sebagai wirausahawan Sejak lahir, tangan Kanannya hampir tidak berfungsi dan ia susah untuk berkomunikasi dengan orang lain disebabkan kekurangan pada dirinya dalam berbicara.
Ironisnya lagi banyak orang-orang yang merekomendasikan kepada orang tuanya untuk memasukkannya ke dalam rumah sakit mental. Untungnya orang tua Bill Porter dengan tegas menolaknya.
Mereka beralasan sangat bijak bahwa Bill Porter akan mampu melakukan penyesuaian diri, bekerja bersama-sama, dan membantunya untuk menumbuhkan kemandirian dalam menjalani hidupnya.
Keputusan orang tuanya memanglah sangat tepat. Hal ini dibuktikan dengan kemajuan Bill Porter pada kehidupan dan pendidikannya. Bahkan ia juga menyelesaikan studinya pada sekolah menengah di daerahnya.
Seusai menempuh pendidikan menegah di tempat tinggalnya, Bill Porter tidak melanjutkan sekolah lagi, melainkan memutuskan untuk bekerja.
Hal tersebut ia implementasikan melalui kiprahnya dengan bekerja membantu Oregon Department of Employment, ia mendapat pekerjaan sebagai pegawai tata usaha saham, akan tetapi tidak bertahan lama. Hanya berselang satu hari setelah ia bekerja, justru Bill Porter mendapatkan surat pemecatan.
Setelah kejadian pemecatan pada kerjanya yang pertama, Bill Porter tetap berjuang. la tidak mau bergantung pada orang lain, la berkeyakinan bahwa ia mampu untuk sukses dan diperhitungkan oleh masyarakat.
Beberapa hari setelah pemecatan terhadap dirinya, ia mencoba bekerja lagi pada Goodwill, kali ini ia mendapatkan pekerjaan sebagai kasir. Akan tetapi, nasib naas kembali menimpa dirinya, karena setelah tiga hari bekerja, kembali ia dipecat.
Seakan dunia memang memusuhinya, itulah perasaannya saat itu dengan berpikir bahwa tidak ada yang menerimanya. Pemikiran negatif tersebut tidak berlangsung lama, ia pun kembali bangkit dari keterpurukannya dengan mencoba kembali bekerja di Salvation Army.
Saat itu, ia dipercaya untuk mengurusi permasalahan dokumen pemuatan barang dan di Veteran Administration bekerja sebagai operator telepon. Namun, ia kembali dipecat. Hal ini disebabkan ia dianggap “tak dapat dipekerjakan dengan baik”.
Betapa malangnya nasib seorang Bill Porter kala itu, di mana ia mendapatkan ujian yang teramat luar biasa dengan mendapatkan pemecatan yang berlangsung berturut-turut dalam hidupnya.
Apalagi alasan mereka sangat menyakitkan. Mereka beranggapan bahwa dirinya “tidak layak untuk bekerja”. Akan tetapi, keadaan tersebut kembali tidak membuat seorang Bill Porter menyerah.
Terbiasa dengan lingkungan yang kerapkali merendahkannya, membuat dirinya menjadi biasa dan justru menjadi orang yang bermentalkan baja.
Bill Porter saat itu lalu memutuskan untuk membuka usaha sendiri dengan berdagang. la memulai kiprahnya di dunia perdagangan ketika ia mendapat kesempatan menjual barang-barang rumah tangga untuk mengumpulkan dana bagi United Cerebral Palsy.
la sangat tergiur dengan dunia dagang saat itu, apalagi saat itu ia mendapatkan keuntungan yang cukup lumayan untuk bisnisnya.
Namun, ia kembali dihadapkan dengan dilema, di mana ia mengalami kesulitan menemukan sebuah perusahaan yang akan memberinya kesempatan mencoba karier itu.
Untung saja, akhirnya ia mampu untuk memengaruhi Direktur Watkins Incorporated untuk memberinya peluang. Bill kembali diuji kemampuannya.
Dengan usaha keras Bill Porter mampu menciptakan peluang dan memanfaatkan momen dan kepercayaan yang telah diberikan kepadanya dengan melakukan penjualan produk secara door to door atau dari rumah ke rumah.
Siapa yang menyangka bahwa metode tersebut ternyata disambut oleh para customer dengan antusias dan mendapatkan respons baik.
Dengan cara tersebut, customer merasa terbantu dan senang karena dimanjakan.
Bill selalu bangun pagi pada pukul 05.45. Menghabiskan waktu dua jam untuk mempersiapkan diri dan berpakaian, mencegat bus di kota menuju wilayahnya, dan dengan tertatih-tatih ia berjalan sepanjang tujuh hingga sepuluh mil setiap hari, berjalan dari pintu ke pintu menjual produk, seperti vanila, rempah-rempah, dan deterjen.
Pekerjaan tersebut Bill Porter lakukan selama 40 tahun, hingga membuat dirinya mantap sebagai orang nomor satu dalam penjualan produk Watkins.
la mampu membuktikan kepada semua orang bahwa ia bisa. Kerja keras telah mengantarkannya sebagai seorang miliarder dengan metode tradisional yang pada saat itu telah dilupakan.
Betapa mengesankan kisah dari seorang Bill Porter yang mampu berjuang untuk dirinya sendiri, meskipun banyak orang yang melecehkan dirinya.
Kemampuannya dalam menemukan dan memanfaatkan peluanglah yang mengantarkan seorang Bill Porter berjaya sebagai seorang wirausahawan sukses kala itu.
Begitu juga dengan Anda yang hendak menerjunkan diri atau telah terjun ke dalam dunia wirausaha haruslah mampu menciptakan peluang dan memanfaatkan peluang.
Sebab sebuah usaha keras, tetapi dengan mengabaikan peluang bisnis akan berakibat fatal.
Sebuah usaha harus memanfaatkan peluang di sekitar sehingga tidak berisiko pada kerugian dalam bisnis, mengingat pentingnya peluang bisnis.