Cara Pengoperasian Unit PLTU | ADDY SUMOHARJO BLOG

Cara Pengoperasian Unit PLTU

Proses Start Up dan Pembebanan 
Sebelum menjalankan unit, secara umum ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan antara lain : Yakinkan bahwa cadangan air penambah (make up water) tersedia dengan cukup. Demikian pula halnya dengan bahan bakar. Sistem pasok daya listrik telah terdistribusikan dengan baik dan siap memasok daya. Semua jenis sistem penanggulangan kebakaran (Fire Protection System) juga telah siap dan yakinkan bahwa sistem akan berfungsi pada saat diperlukan. Setelah hal - hal umum tersebut memenuhi syarat, PLTU dapat start. Secara garis besar, prosedur menjalankan PLTU terdiri dari 3 kelompok utama yaitu : 

1. Menjalankan Boiler 
2. Menjalankan Turbin 
3. Menjalankan Generator, sinkronisasi dan pembebanan. 

1 Start Boiler 
Sebelum menjalankan Boiler, perlu dilakukan langkah - langkah persiapan yang cermat. Langkah persiapan ini meliputi : 
  • Periksa dan yakinkan bahwa semua "Man Hole" sudah tertutup. 
  • Periksa dan yakinkan bahwa semua katup pengaman (Sefety Valve) tidak dalam keadaan terkunci. 
  • Periksa dan yakinkan bahwa semua instrumen indikator (level gauge, temperatur gauge, pressure gauge dsb) sudah terpasang dan berfungsi dengan baik. 
  • Periksa dan yakinkan bahwa semua sistem proteksi bekerja dengan baik. 
Selain itu perlu diingat bahwa ketika Boiler start, semua saluran drain dan venting harus dalam keadaan terbuka. Sebagian besar saluran drain tersebut akan mengalir ke kondensor. Karena itu, sistem air pendingin utama harus telah beroperasi normal sebelum boiler dijalankan. 

Demikian pula dengan sistem air pendingin bantu (Auxiliary Cooling Water System) harus telah beroperasi normal. Sistem udara kontrol dan sistem udara "Service" juga harus sudah dalam kondisi normal operasi. Semua katup tangan untuk saluran udara perapat (seal air) maupun pendingin (cooling air) ke boiler sudah dalam keadaan terbuka. 

Tahapan Start Boiler secara umum adalah sebagai berikut : 
• Pengisian Hotwell 
Pengisian hotwell dapat dilakukan bila kualitas air penambah telah memenuhi spesifikasi air kondensat yang ditetapkan. Isi hotwell hingga level normal. 

• Pengisian Tangki Deaerator 
Setelah level hotwell cukup, kegiatan dilanjutkan dengan pengisian tangki deaerator. Bila ternyata persyaratan air deaerator tidak sama dengan air hotwell, maka sebelum mengisi deaerator, kondisi air hotwell harus diperbaiki terlebih dahulu sehingga memenuhi kriteria air deaerator 

• Pengisian Boiler 
Sebelum mengisikan air kedalam boiler, yakinkan bahwa katup venting pada boiler drum, superheater, reheater (bila tersedia) harus sudah dalam keadaan terbuka untuk membuang udara. Isi boiler hingga level drum sedikit dibawah level normal (normal water level/NWL). Bila pada pengisian awal level drum terlalu tinggi, maka ketika memuai, level drum juga akan menjadi terlalu tinggi sehingga level drum harus diturunkan. 

• Pembilasan Ruang Bakar 
Ruang bakar adalah tempat dimana bahan bakar bercampur dengan udara untuk membentuk reaksi pembakaran. Karenanya, kemungkinan terdapatnya sisa bahan bakar sangat besar. Sisa-sisa bahan bakar ini dapat bersifat sangat eksplosif dan membahayakan. Untuk mengurangi resiko ledakan (eksplosion), maka ruang bakar senantiasa harus dibilas (purging) terlebih dahulu sebelum boiler dinyalakan. Pembilasan dilakukan dengan cara mengalirkan udara dengan kuantitas yang cukup kedalam ruang bakar untuk mendorong dan membuang sisa-sisa bahan bakar. Lama pembilasan ruang bakar sekitar 5 menit. 

• Penyalaan 
Setelah proses pembilasan selesai, segera buka katup penutup cepat minyak (Master Fuel Valve/Trip Valve), dan boiler siap dinyalakan. Segera nyalakan "Ignitor" pada salah satu elevasi yang dipilih. Pada kebanyakan boiler, burner atau ignitor harus segera dinyalakan begitu purging selesai. 

• Menaikkan Tekanan Boiler 
Dalam tahap kenaikan tekanan boiler, aspek yang harus diperhatikan adalah menjaga agar perbedaan temperatur pada komponen - komponen boiler tidak boleh melampaui batas. Perbedaan temperatur yang perlu diperhatikan pada boiler adalah pada drum, yaitu perbedaan temperatur antara Top dengan Bottom terutama sebelum terbentuknya uap. 

Saat belum terjadi penguapan, bagian boiler drum yang dipanasi adalah dinding boiler drum sebelah dalam bagian bawah yang bersinggungan dengan air sebagai media pamanas. Pada tahap ini, boiler drum bagian bawah cenderung memuai sedang drum bagian atas cenderung belum memuai sehingga terjadi stress. Manakala penguapan sudah terjadi, maka seluruh permukaan bagian dalam dari boiler drum sudah dipanasi secara merata. Pada tahap ini perbedaan temperatur antara Top/Bottom mulai mengecil dan perbedaan temperatur antara bagian dalam drum dengan bagian luar drum perlu diperhatikan. Selain itu perlu diingat bahwa didalam elemen super-heater, uap berfungsi sebagai media pendingin karena bagian luar superheater dipanasi oleh gas bekas. 

2. Menjalankan Turbin 
Sebelum menjalankan turbin, perlu dilakukan persiapan. Pastikan level minyak pelumas didalam tangki cukup serta air pendingin telah dialirkan ke pendingin minyak pelumas (Oil Cooler). Pastikan bahwa semua katup drain turbin (casing drain, main steam drain, extraction line drain dan sebagainya) terbuka. 

• Menjalankan Turning Gear/Bearing Gear 
Jalankan pompa pelumas bantu (Auxiliary Oil Pump) atau turning gear oil pump dan amati tekanan pelumas. Pastikan bahwa minyak pelumas mengalir lancar kesetiap bantalan. Apabila semua normal, jalankan "Jacking oil pump" (bila dilengkapi) dan periksa tekanan jacking oil. Jalankan pemutar poros turbin (Turning Gear/Baring Gear). 

• Mengoperasiakan Uap Perapat Poros (Gland Steam) 
Fungsi perapat poros pada sisi tekanan tinggi adalah untuk mencegah uap bocor ke atmosfir sedangkan sisi tekanan rendah untuk mencegah udara atmosfir masuk ke turbin/condensor. 

• Membuat Vacum Condensor 
Untuk perangkat vacum berupa " Steam Ejector ", maka ejector baru dapat dioperasikan setelah tekanan boiler mencapai harga tertentu (25 bar ). Untuk perangkat vacum kondesor yang menggunakan pompa vacum (vacum pump), biasanya setiap unit dilengkapi dengan pompa vacum cepat (starting vacum pump) dan pompa vacum normal. 

• Memutar Turbin. 
Setelah vacum condensor mencapai harga normal dan tekanan serta temperatur uap telah memadai, turbin dapat segera dijalankan. Periksa posisi poros (rotor position) serta perbedaan pemuaian (differential expansion) antara rotor dengan casing. Amati perbedaan temperatur antara upper dengan lower casing. 

Ikuti prosedur start sesuai dengan grafik start yang dikeluarkan oleh pabrik. 
 Gambar Grafik start boiler 

Gambar grafik start dingin PLTU

Video Pendukung Terkait pengoperasian Unit PLTU

Related Posts

0 Response to "Cara Pengoperasian Unit PLTU"

Posting Komentar