Sejak 2014 sampai dengan saat ini ada banyak postingan hoax yang menyebar secara viral di Facebook. Sebagian dari total hoax ditujukan bagi Facebook user yang tergila-gila, lalu dengan senang hati tanpa dipikir dulu langsung saja mensharenya yang akhirnya menggiring user ke situs palsu lalu meminta mereka mengisi survey atau menginstall malware. Ada 11 dari sekian banyak postingan hoax sejak tahun 2014 ini berisi tentang cerita, pengumuman, tips hoax, siapakah anda, siapa yang mengintip profil anda, dan lain-lain yang dipercaya orang sehingga tidak jarang mereka yang mempercayainya sehingga dapat menjadi korban para malware & spammy.
Facebook akhirnyapun harus memperbaiki layanannya, terutama pada aspek keamanan dengan bekerja sama dengan penyedia layanan keamanan internet yang tentu saja memiliki reputasi dunia. ESET dipilih untuk menjadi partner dan membantu Facebook dalam melengkapi proteksi situs, dan akun pengguna. Untuk tugas tersebut, ESET akan men-scan setiap perangkat yang digunakan untuk mengakses media jejaring Facebook untuk mencari potensi keberadaan malware secara otomatis.
Berkaitan dengan cara kerja ESET dengan media facebook tersebut, Facebook software engineer Chetan Gowda memaparkan cara kerjanya , ‘jika user mengakses Facebook dengan menggunakan sebuah perangkat tertentu dan ditemukan adanya aktifitas mencurigakan lalu memunculkan tanda-tanda infeksi oleh malware, maka user tersebut akan mendapatkan notifikasi atau message yang berisi pemberitahuan, dan menawarkan scan anti malware pada perangkatnya.’
Sebenarnya cara terbaik untuk menghindari kerepotan karena infeksi malware adalah, “Jangan sampai terinfeksi” Berikut ini cara untuk mengenali postingan-postingan hoax, cerita bohongan, dan link-link berbahaya yang biasa ada dimedia jejaring sosial. Postingan seperti inilah yang jangan dipercaya:
Facebook hoax: Jangan percaya postingan cerita-cerita dimana Anda harus menshare terlebih dahulu sebelum Anda melihatnya.
Jika Anda diminta menshare lebih dahulu sebelum Anda bisa lihat isi postingan, lebih baik tinggalkan postingan atau cerita tersebut, hapus dari browser Anda. Tidak ada situs sungguhan yang mengharuskan user untuk melakukan itu. Jika sampai ada yang meminta Anda menshare dulu, sebelum melihat video, quis atau apapun juga, bisa dipastikan itu spammy.
Isi yang dijanjikan sebenarnya tidak ada, dan saat Anda menshare, maka Anda sudah membantu menyebarkan malware atau Anda harus mengisi survey saja, dimana konten yang terkandung berpotensi malware yang berdampak lebih jauh seperti pencurian informasi data pribadi.
Dunia maya saat ini dipenuhi dengan cerita-cerita hoax, yang terkadang ditutupi oleh situs berita yang besar – lihat saja berita tentang perempuan berpayudara tiga, faktanya? Sementara itu, media-media mendapatkan penghasilan dari cerita palsu yang tampil seakan nyata, seharusnya menerapkan batasan yang benar, dan cerita tentang adanya putrid duyung atau sejenisnya sudah diluar batas. Jadi jika Anda melihat sebuah postingan berita yang agak tidak masuk akal, misalnya seperti “Nelayan berhasil menangkap dinosaurus” atau kelahiran bayi putri duyung http://www.hoax-slayer.com/mermaid-syndrome-like-farming-hoax.shtml. Langsung tinggalkan saja postingan tersebut.
Malware juga menyebar lewat cerita, berita dengan judul yang bombastis-biasanya hanya berisi mengarahkan orang untuk meng upgrade software video saja, kemudian mendownload konten bermalware. Senantiasalah curiga terhadap segala berita yang dishare lewat Facebook. Anda masih bisa mencari berita di situs lain diluar Facebook atau lewat Google – jadi jangan klik dan jangan dishare dari Facebook.
Video news reports tentang kekerasan
Secara umum, lembaga pemberitaan resmi akan memberikan peringatan kepada calon pemirsa berita tentang video kekerasan yang akan ditampilkan – contoh: Warning: Graphic Content – bukannya menyajikan judul bombastis. Tahun ini juga kita dihebohkan dengan berita bombastis lainnya ‘Giant snake swallows zookeeper’ dan tentang selebriti yang menmpilkan kematian Will Smith.
Jelas sekali itu Cuma tipuan, karena tidak ada berita sungguhan yang menampilkan footage dengan konten seperti itu. Jadi sangat dimungkinkan berita tersebut dalah Hoax. Mengklik sembarang link dengan iming-iming update software video seringkali berakhir dengan download program berkonten malware yang akan menginfeks PC kita.
Berita Mengejutkan tentang Facebook sendiri
Pemberitaan seperti ini perlu disikapi dengan akal sehat –kunjungi laman situs facebook https://www.facebook.com/help/369078253152594/ Para pelaku criminal tahu betul bahwa berita yang dishare di facebook akan menyebar dengan cepat di seantero jejaring, sama seperti penyebaran berita dari mediberita. Bisa dimanfaatkan. Faktanya dari berita tersebut, Facebook sendiri tidak akan pernah membebankan biaya. Untuk jelasnya silahkan kunjungi link Facebook diatas.
Jadi, pikirlah dulu sebelum mengklik.
Apakah Anda pernah dengar berita tersebut di situs berita?
Adakah sesuatu yang mencurigakan dari cerita yang dishare?
Jangan sembarangan klik link – Cari di google juga bisa, atau cari di situs pemberitaan lainnya yang Anda percaya.
Postingan tentang seorang gadis yang sekarat memohon “Likes” dari Anda
Facebook ‘Likes’ bisa digunakan untuk berbagi hal bagi perusahaan, bisa menjadi media yang tepat untuk mengiklankan produknya ke target pasar. Banyaknya cerita hoax tentang anak-anak yang menderita yang membutuhkan tambahan Likes supaya bisa dapat perawatan seringkali ditiru begitu saja. Langkah tersebut sangat tidak bermoral, meggunakan penderitaan orang lain untuk keuntungan pribadi. Cerita-cerita seperti ini juga mestinya diabaikan saja.
Jika ada laman yang meminta “Likes” dengan iming-iming yang sama, layak dicurigai. Scammers biasanya memanfaatkan aman viral untuk menjaring ratusan ribu Likes, kemudian menjualnya ke perusahaan lain. Jadi dengan Anda member “Likes” ke sebuah laman yang tidak anda kenal, berarti Anda sudah menyatakan bersedia menerima konten dari page tertentu bisa saja dalam bentuk survey spam yang bisa mencuri data Anda.
Laporan tentang ‘Hack’ yang menghebohkan dengan iming-iming bisa mengetahui siapa saja yang mengintip ke laman Facebook Anda, Download program tertentu, dan Anda lah satu-satunya yang menjadi korban Hack. Para pelaku kejahatan dunia maya selalu mencoba dan memanfaatkan segala teknik agar user mau menginstall program –versi palsu- Facebook untuk Android atau download malware ke PC.
Faktanya, Facebook sendiri tidak pernah membuka celah bagi siapapun untuk mengintip ke laman milik user. https://www.facebook.com/help/205685226136386, juga tidak akan pernah merubah warna laman facebook jadi pink, merah, kuning, Facebook juga tidak pernah mengijinkan siapapun untuk mengetahui berapa kali laman timeline Anda dilihat oleh seseorang.
Kemudian, jika Anda mendownload sebuah aplikasi atau game tertentu, kemudian apikasi itu meminta Anda untuk login kembali, atau download sesuatu ke PC Anda, atau Anda diminta mengisi form untuk ikut dalam sebuah kompetisi, yakinlah, itu aplikasi yang berbahaya. Jangan didownload dan diikuti.
Saya sangat berharap apa yang telah disampaikan melalui tulisan berikut ini bisa menjadi nasehat dan peringatan kepada kita semua agar tidak mudah mempercayainya untuk mengklik atau menshare link-link facebook hoax sehingga teman atau siapa saja tidak menjadi korban para malware & spammer di dunia maya karena Anda.
0 Response to "Bahaya Media Sosial Yang Masih Mengancam Hingga Saat Ini"
Posting Komentar