Harga kurma di zaman pemerintahan Utsman mencapai
1000 dirham. Maka Usamahpun menuju ke pohon kurna miliknya lalu iapun
melobanginya lalu ia keluarkan jantung kurmanya lalu ia memberikannya kepada
ibunya untuk di makan. Orang-orang pun bertanya : “Apakah yang mendorongmu
melakukan hal ini?, padahal engkau tahu bahwa pohon kurma harganya mencapi 1000
dirham?”
Maka Usamah menjawab :
إِنَّ أُمِّي سَأَلَتْنِي وَلا تَسْأَلُنِي شَيْئًا أَقْدِرُ
عَلَيْهِ إِلا أَعْطَيْتُهَا
“Sesungguhnya ibuku meminta jantung kurma kepadaku,
dan tidaklah ibuku meminta sesuatupun yang aku mampui kecuali akan aku berikan
kepadanya” (Taariikh Dimasq karya Ibnu ‘Asaakir)
Jika engkau masih mampu untuk memenuhi permintaan
dan harapan ayah dan ibumu maka lakukanlah sebelum datang masa dimana :
– Mereka meminta sesuatu yang tidak bisa engkau
penuhi..
– Mereka telah enggan untuk meminta lagi kepadamu
karena jengkel kepadamu yang hanya bisa berjanji memberikan akan tetapi tidak
memenuhi janjimu
– Mereka sudah tidak bisa lagi meminta kepadamu
karena mereka berdua telah meninggal dunia
– Mereka jengkel dengan dirimu yang selalu
semaksimal mungkin memenuhi permintaan istrimu, sementara untuk memenuhi
permintaan orang tuamu maka sloganmu “Kalau sempat…” atau “Kalau masih ada sisa
harta…”