Pengklasifikasian karyawan dan
pejabat kantor ini diekati dengan istilah hukum yang digunakan dalam agama
Islam. Pendekatan ini samasekali bukan untuk mencampuradukkan atau merendahkan
nilai istilah hukum tersebut, melainkan hanya sekedar guna mempermudah
pemahaman kita karenamakna dari istilah hukum tersebut sangat sederhana dan
akrab bagi kita. Mudah-mudahan bisa jadi cara yang praktis untuk mengukur dan
menilai diri sendiri.
1. Karyawan / Pejabat
"Wajib"
Tipe karyawan atau pejabat wajib ini
memiliki ciri : keberadaannya sangat disukai, dibutuhkan, harus ada sehingga
ketiadaannya sangat dirasakan kehilangan.
·
Dia sangat disukai karena pribadinya
sangat mengesankan, wajahnya yang selalu bersih, cerah dengan senyum tulus yang
dapat membahagiaan siapapun yang berjumpa dengannya.
·
Tutur katanya yang sopan tak pernah
melukai siapapun yang mendengarnya, bahkan pembicaraannya sangat bijak, menjadi
penyejuk bagi hati yang gersang, penuntun bagi yang tersesat, perintahnya tak
dirasakan sebagai suruhan, orang merasa terhormat dan bahagia untuk memenuhi
harapannya tanpa rasa tertekan.
·
Akhlaknya sangat mulia, membuat setiap
orang merasakan bahagia dan senang dengan kehadirannya, dia sangat menghargai
hak-hak dan pendapat orang lain, setiap orang akan merasa aman dan nyaman serta
mendapat manfaat dengan keberadaannya
2. Karyawan / Pejabat
"Sunnah"
Ciri dari karyawan/pejabat tipe ini
adalah : kehadiran dan keberadaannya memang menyenangkan, tapi ketiadaannya
tidak terasa kehilangan.
Kelompok ini hampir mirip dengan
sebagian yang telah diuraikan, berprestasi, etos kerjanya baik, pribadinya
menyenangkan hanya saja ketika tiada, lingkungannya tidak merasa kehilangan,
kenangannya tidak begitu mendalam.
Andai saja kelompok kedua ini lebih
berilmu dan bertekad mempersembahkan yang terbaik dari kehidupannya dengan
tulus dan sungguh-sungguh, niscaya dia akan naik peringkatnya ke golongan yang
lebih atas, yang lebih utama.
3. Karyawan / Pejabat
"Mubah"
Ciri khas karyawan atau pejabat tipe
ini adalah : ada dan tiadanya sama saja.
Sungguh menyedihkan memang menjadi
manusia mubadzir seperti ini, kehadirannya tak membawa arti apapun baik manfaat
maupun mudharat, dan kepergiannya pun tak terasa kehilangan.
Karyawan tipe ini adalah orang yang
tidak mempunyai motivasi, asal-asalan saja, asal kerja, asal ada, tidak
memikirkan kualitas, prestasi, kemajuan, perbaikan dan hal produktiflainnya.
Sehingga kehidupannya pun tidak menarik, datar-datar saja.
Sungguh menyedihkan memang jika
hidup yang sekali-kalinya ini tak bermakna. Harus segera dipelajarilatar
belakang dan penyebabnya, andaikata bisa dimotivasi dengan kursus, pelatihan,
rotasi kerja, mudah-mudahan bisa meningkat semangatnya.
4. Karyawan / Pejabat
"Makruh"
Ciri dari karyawan dan pejabat
kelompok ini adalah : adanya menimbulkan masalah tiadanya tidak menjadi
masalah.
Bila dia ada di kantor akan
mengganggu kinerja dan suasana walaupun tidak sampai menimbulkan kerugian
besar, setidaknya membuat suasana tidak nyaman dan kenyamanan kerjaserta
kinerja yang baik dapat terwujud bila ia tidak ada.
Misalkan dari penampilan dan
kebersihan badannya mengganggu, kalau bicara banyak kesia-siaan, kalau diberi
tugas dan pekerjaan selain tidak tuntas, tidak memuaskan juga mengganggu
kinerja karyawan lainnya.
5. Karyawan / Pejabat
"Haram"
Ciri khas dari kelompok ini adalah :
kehadirannya sangat merugikan dan ketiadaannya sangat diharapkan karena
menguntungkan.
Orang tipe ini adalah manusia
termalang dan terhina karena sangat dirindukan "ketiadaannya". Tentu
saja semua ini adalah karena buah perilakunya sendiri, tiada perbuatan yang
tidak kembali kepada dirinya sendiri.
Akhlaknya sangat buruk bagai
penyakit kronis yang bisa menjalar. Sering memfinah, mengadu domba, suka
membual, tidak amanah, serakah, tamak, sangat tidak disiplin, pekerjaannya
tidak pernah jelas ujungnya, bukan menyelesaikan pekerjaan malah sebaliknya
menjadi pembuat masalah. Pendek kata di adalah "trouble maker".
Silahkan anda renungkan, kita
termasuk kategori yang mana...?
Semoga semua ini menjadi bahan
renungan agar hidup yang hanya sekali ini kita bisa merobah diri dan
mempersembahkan yang terbaik dan yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat nanti.
Jadilah manusia yang "wajib ada". Semoga!