Satu desah nafas kita saat menjalani
waktu demi waktu, merupakan langkah menuju kubur. Alangkah ruginya kita disaat
menjalani sesuatu yang berharga kemudian kita sia-sia kan. Orang yang bodoh
adalah jika diberikan modal maka modalnya dihamburkan dengan sia-sia. Begitu
juga kita jika sudah diberi modal waktu, kemudian waktunya kita
hambur-hamburkan maka kita termasuk orang yang bodoh.
Hikam:
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan menjalankan amal saleh dan saling menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al-Ashr 1-3)
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan menjalankan amal saleh dan saling menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al-Ashr 1-3)
Rasulullah SAW bersabda: "Sebaik-baiknya manusia adalah orang
yang diberi panjang umur dan baik amalannya, dan sejelek-jeleknya manusia
adalah orang yang diberi panjang umur dan jelek amalannya." (HR.
Ahmad)
Orang yang pasti beruntung adalah orang yang mencarikebenaran, orang yang mengamalkan kebenaran, orang yang mendakwahkan kebenaran dan orang yang sabar dalam menegakan kebenaran. Mengatur waktu dengan baik agar tidak sia-sia adalah dengan mengetahui dan mempetakan, mana yang wajib, mana yang sunah dan mana yang mubah.
Ketenangan tidak harus dengan diam tapi
ketenangan bisa kita dapatkan dengan mendekatkan diri kita kepada Allah yaitu
dengan sholat dan dzikir. Sekecil apapun perbuatan Rasulullah, bebas dari
kesia-siaan, efektif dan penuh makna.
Ramadahan ini adalah wahana yang paling tepat bagi diri kita untuk memacu
meningkatkan kualitas pemahaman kita terhadap kebenaran sehingga iman kita
bertambah, meningkatkan kualitas amal-amal kita sehingga menjadi produktif,
meningkatkan kualitas akhlak kita sehingga menjadi suri tauladan dan
meningkatkan kualitas kesabaran kita dalam menetapi kebenaran.