Menasehati soal Riba bukan berarti merasa diri paling bersih, justru mereka yang banyak bicara soal riba sudah lebih dulu merasakan kejamnya riba.
Dulu punya mobil, dan 3 motor. Kini Allah ambil semuanya karena kami ambil dengan cara Riba.
Menyesal? Tentu ada, sebagai manusia biasa kami merasa sedih kehilangan harta benda yang selama ini kami kumpul2 kan.
Setelah semuanya Allah Ambil, kami mulai dari 0. Membeli sepeda, ya. Kendaraan satu-satunya hanya sepeda, tak hanya sampai disitu ujian kami, sepeda satu-satunya milik kami pun hilang.
Kami beli lagi, hilang lagi, sampai 3x kehilangan sepeda.
InsyaAllah ikhlas, mungkin yang ambil lebih membutuhkan.
Allah begitu menyayangi kami, begitulah cara Allah menguji kesabaran kami dengan cara membersihkan harta kami dari yang bathil.
Sampai kami benar-benar pasrah dan berserah diri.
Allhamdulillah kami masih di beri sehat.
Jangan pernah malu saat kamu tidak mempunyai apa-apa. Malulah saat kamu berusaha mendapatkan apa-apa dengan cara bermaksiat pada Allah.
Kefakiran mungkin akan membuatmu rendah di mata manusia, tenanglah, dan jangan bersedih Allah lebih tau hati seorang hamba yang memohon. Tetap bertawakal pada Allah. Allah berjanji akan menggantinya yang lebih baik lagi jika kita meninggalkan sesuatu hanya karena Allah.
Apakah Kalian percaya dengan Sabda Rasulullah Salallahu alaihi wasalam?
Tentu kalian percaya juga dengan hadist ini:
1. Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam bersabda “Tidak seorangpun yang memperbanyak harta dari riba, kecuali urusannya akan berujung pada kemiskinan”
2. Adapun orang yang datang dan berenang di sungai darah, lalu disuapi batu, itulah pemakan riba.” (HR. Bukhari, no. 7047)
3. Riba itu ada tujuh puluh dosa. Yang paling ringan adalah seperti seseorang menzinai ibu kandungnya sendiri.” (HR. Ibnu Majah, no. 2274. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
4. Apabila telah marak perzinaan dan praktek ribawi di suatu negeri, maka sungguh penduduk negeri tersebut telah menghalalkan diri mereka untuk diadzab oleh Allah.” (HR. Al-Hakim. Beliau mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Imam Adz-Dzahabi mengatakan, hadits ini shahih.
5. Wahai Ka’ab bin ‘Ujroh, sesungguhnya daging badan yang tumbuh berkembang dari sesuatu yang haram akan berhak dibakar dalam api neraka.” (HR. Tirmidzi, no. 614. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
6. “Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal Sesungguhnya mereka Telah dilarang daripadanya, dan Karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. kami Telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.” (QS. An Nisaa’: 161)
7. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan. (QS. An Nisaa: 14)
8. padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al Baqarah: 275)
9. Allah tidak akan menerima sedekah yang diperoleh dari riba, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak akan menerima sesuatu kecuali yang baik.” (HR. Muslim 2/3 nomor 1014)
10. Do’a seorang pemakan riba tidak akan terkabul. Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menceritakan bahwa ada seorang yang bersafar kemudian menengadahkan tangannya ke langit seraya berdo’a, “Ya Rabbi, ya Rabbi!” Akan tetapi makanan dan minumannya berasal dari yang haram, pakaiannya haram dan dikenyangkan oleh barang yang haram. Maka bagaimana bisa do’anya akan dikabulkan?! (HR. Muslim nomor 1014)
Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita dan selalu menjaga hati kita, serta mempermudah urusan kita. Aamiin.
Jadi yang pernah nanya aku punya apa? Aku mah nggak punya apa-apa.... 😆😆😆
0 Response to "Betapa Kejamnya Riba"
Posting Komentar