Kata wasiat itu diambil dari kata wahshaitu asy-syaia, uushiihi, artinya aushaltuhu (menyampaikan sesuatu). Dari Nabi SAW., "Pada waktu malam saya diisyaratkan sampai ke langit, Allah SWT telah memberikan lima wasiat, antaranya :
- Janganlah engkau gantungkan hatimu kepada dunia kerana sesungguhnya Aku tidak menjadikan dunia ini untuk engkau.
- Jadikan cintamu kepada-Ku sebab tempat kembalimu adalah kepada-Ku.
- Bersungguh-sungguhlah engkau mencari syurga.
- Putuskan harapan dari makhluk kerana sesungguhnya mereka itu sedikitpun tidak ada kuasa di tangan mereka.
- Rajinlah mengerjakan sembahyang tahajjud kerana sesungguhnya pertolongan itu berserta qiamullail.
Ibrahim bin Adham berkata, "Telah datang kepadaku beberapa orang tamu, dan saya tahu mereka itu adalah wakil guru tariqat. Saya berkata kepada mereka, berikanlah nasihat yang berguna kepada saya, yang akan membuat saya takut kepada Allah SWT
Lalu mereka berkata, "Kami wasiatkan kepada kamu 7 perkara, Yaitu :
- Orang yang banyak bicaranya janganlah kamu harapkan sangat kesadaran hatinya.
- Orang yang banyak makan janganlah kamu harapkan sangat kata-kata hikmah darinya.
- Orang yang banyak bergaul dengan manusia janganlah kamu harapkan sangat kemanisan ibadahnya.
- Orang yang cinta kepada dunia janganlah kamu harapkan sangat khusnul khatimahnya.
- Orang yang bodoh janganlah kamu harapkan sangat akan hidup hatinya.
- Orang yang memilih berkawan dengan orang yang zalim janganlah kamu harapkan sangat kelurusan agamanya.
- Orang yang mencari keredhaan manusia janganlah harapkan sangat akan keredhaan Allah daripadanya."
Nabi Muhammad SAW menjadi teladan sepanjang masa bagi seluruh umat Islam di dunia. Hal ini tentu tidak berlebihan sebab di dalam diri Rasul yang berjuluk “Kekasih Allah” ini tersimpan banyak keteladanan kebaikan yang bisa dilakukan untuk mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Tidak hanya mendapatkan keberkahan, teladan Rasulullah SAW tersebut juga berguna bagi kehidupan manusia di dunia. Beliau memiliki kepribadian yang sangat luar biasa mengangumkan dan penuh pesona.
Terlebih lagi, beliau adalah sosok yang senantiasa mengingat umat-umatnya agar mereka berada di jalan Allah SWT. Untuk itu, bahkan Rasulullah telah menyampaikan wasiat agung untuk umatnya. Apa sajakah isi wasiat tersebut? Berikut ulasan selengkapnya.
1. Jadilah Orang Yang Wara’
Wasiat Rasulullah yang pertama adalah mengingatkan umatnya untuk menjadi orang yang wara’. Wara’ sendiri merupakan sifat unggulan berupa menjaga kesucian diri dari segala hal yang tidak boleh atau dilarang dalam ajaran Islam. Apabila sebagai umatnya kita mengikuti wasiat ini, maka kita menjadi sebaik-baiknya ahli ibadah.
Selain memiliki arti menjaga kesucian diri, wara’ juga memiliki makna mengekang. Para ulama membagi sikap ini menjadi tiga tingkatan yakni, meninggalkan yang haram, menjauhi segala yang syubhat, dan meninggalkan perkara yang menjerumuskan dalam kesia-siaan dan mengantarkan pada keharaman.
2. Jadilah Orang Yang Qanaah
Selain berpesan agar kita menjadi kaum yang wara’, Rasulullah juga berwasiat agar umatnya menjadi insan yang qanaah. Qanaah sendiri memiliki makna yaitu merasa cukup dengan semua pemberian dari Allah SWT. Jika memiliki sifat qanaah, niscaya kita akan menjadi pribadi yang benar-benar bersyukur. Dengan bersyukur, maka Allah akan menambahkan nikmat bagi hamba-Nya. Namun, jika orang tersebut kufur maka ia akan merasa kurang dengan segala jenis nikmat dari Allah.
3. Berbaik Sangka Kepada Orang Lain
Berbaik sangka kepada orang lain juga menjadi salah satu wasiat agung yang diberikan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya. Jika kita senantiasa menyukai sesuatu pada diri orang lain sebagaimana menyukai jika terdapat dalam diri kita, pastilah kita menjadi seorang mukmin yang sejati. Selain itu, berbaik sangka kepada orang lain akan bermanfaat bagi kehidupan sosialisasi di masyarakat.
4. Berbuat Baiklah Kepada Tetanggamu
Rasulullah SAW juga mengingatkan umatnya untuk senantiasa berbuat baik kepada tetangganya agar menjadi muslim yang sejati. Tetangga merupakan orang terdekat yang tinggal di sekitar rumah kita. saking utamanya tetanggga Jibril sering menyampaikan wahyu kepada Rasulullah terkait tetangga hingga Nabi mengira bahwa tetangga merupakan ahli waris.
Tetangga juga menjadi salah satu parameter baik atau tidaknya kemusliman seseorang; barang siapa yang beriman kepada Allah Ta’ala dan Hari Akhir, maka berbuat baiklah kepada tetangganya. Surga juga dijamin bagi seseorang yang tidak mengancam kenyamanan dan keamanan tetangga dengan lisan dan perbuatannya.
5. Sedikitkan Tertawa
Wasiat Rasulullah SAW yang terakhir adalah sedikit tertawa karena banyak tertawa dapat mematikan hati. Ada baiknya memperbanyak tersenyum dibanding tertawa, karena selain bernilai ibadah tersenyum juga bisa menghidupkan hati manusia.
Demikianlah ulasan mengenai lima wasiat agung Allah SWT dan Rasulullah untuk seluruh umat manusia di dunia. Semoga kita menjadi hamba Allah yang senantiasa melaksakan wasiat tersebut. Senantiasa berbuat suatu hal yang mendatangkan keberkahan dari Allah SWT.
0 Response to "Inilah Wasiat Allah & Rasulullah Kepada Seluruh Umat Manusia"
Posting Komentar