Bagi para calon pembeli surga, jauhkanlah diri dari perbuatan zalim kepada sesama manusia! Sangat mungkin transaksi kita membeli surga gagal karena ada satu-dua manusia yang tidak ridho pada kesalahan yang pernah kita lakukan pada mereka. Sangat beruntungnya orang-orang yang Allah titipkan banyak uang dan harta benda di dunia ini, itulah salah satu kekuatan dahsyat yang bisa membeli banyak hal, bahkan faktanya… surga pun bisa dibeli dengan uang!
Sangat banyak manusia yang tidak terpikirkan untuk membeli surga. Kalaupun ada, dianggapnya surga begitu murah, bisa dibeli dengan hanya beberapa digit Rupiah. “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang beriman, diri dan harta mereka, dengan memberikan surga untuk mereka.” (QS. At-Taubah: 111)
Alkisah Pada Zaman Rasulullah Membeli Surga Hanya Dengan Memberi Maaf Kepada Saudaramu
Suatu ketika para sahabat sedang berkumpul di sekitar Rasulullah SAW, mereka melihat suatu pemandangan yang aneh. Tiba-tiba saja mereka melihat Nabi SAW tampak bersedih dan mata beliau berkaca-kaca seolah akan menangis. Tetapi tidak berapa lama kemudian, tampak wajah beliau berbinar-binar gembira, bahkan beliau tertawa sehingga kelihatan dua gigi seri beliau.
Para sahabat penasaran, tetapi mereka malu untuk bertanya, sampai akhirnya Umar yang memang cukup kritis, berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang membuat engkau tampak menangis, kemudian tertawa??”
Nabi SAW tersenyum melihat wajah-wajah para sahabat yang tampak keheranan sekaligus penasaran. Kemudian beliau berkata, “Sungguh ditampakkan kepadaku suatu pemandangan di saat ditegakkan pengadilan Allah (yakni, yaumul hisab, hari perhitungan) …..!!”
Kemudian beliau menceritakan, bahwa ada dua orang dari umat beliau yang menghadap Allah SWT. Salah satunya mengadukan temannya, ia berkata, “Wahai Allah, ambilkanlah untukku, kedzaliman yang dilakukan saudaraku ini (padaku)!!”
Maka Allah berfirman kepada orang yang mendzalimi tersebut, “Berikanlah kepada saudaramu kedzalimanmu itu (yakni kebaikannya, untuk menebus kedzaliman yang telah dilakukannya saat di dunia kepada saudaranya itu)….!!”
“Wahai Rabbi, bagaimana aku bisa melakukannya sedangkan aku tidak (lagi) memiliki kebaikan sedikitpun!!” Kata Lelaki yang dzalim itu.
Allah berfirman kepada lelaki yang menuntut tersebut, “Bagaimana engkau meminta darinya, sedangkan ia tidak memiliki lagi kebaikan sedikitpun…!!”
“Diambilkan dari keburukan-keburukanku, ya Allah, dan pikulkanlah kepada dirinya…!!”
Memang seperti itulah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, dosa atau kedzaliman yang berhubungan dengan manusia (termasuk hutang), tidak cukup hanya dengan bertobat kepada Allah. Harus diselesaikan (dihalalkan) dengan mereka ketika masih hidup di dunia. Jika tidak, kejadiannya akan seperti yang diceritakan Nabi SAW tersebut di atas.
Ketika melihat pemandangan itulah Nabi SAW merasa bersedih dan hampir menangis melihat keadaan umatnya yang memilukan tersebut. Reaksi beliau yang seperti itu dilihat oleh para sahabat tanpa tahu penyebabnya. Kemudian Nabi SAW bersabda, “Itu adalah hari yang agung, di mana pada hari itu setiap orang membutuhkan adanya orang lain yang dapat memikul kesalahan-kesalahannya….!!”
Tak lama kemudian Nabi SAW meneruskan cerita beliau, bahwa dalam keadaan seperti itu, Allah SWT berfirman kepada lelaki yang mengajukan tuntutan, “Angkatlah kepalamu, dan lihatlah!!”
Lelaki tersebut mengangkat kepalanya dan ia melihat pemandangan yang menakjubkan, kalau sekarang ini bisa digambarkan seperti melihat tayangan televisi raksasa, yang membuatnya terpana kagum. Ia berkata, “Ya Rabbi, saya melihat kota-kota yang bangunannya bertatahkan perak dan emas. Untuk nabi yang manakah ini? Untuk orang setia yang manakah ini? Untuk orang syahid yang manakah ini??”
Allah berfirman, “Itu semua untuk orang yang mampu membayar harganya!!”
“Siapakah yang mampu membayarnya, ya Allah?” Tanya lelaki itu.
“Engkau mampu membayarnya!!”
“Dengan apa saya harus membayarnya, ya Allah?”
“Dengan memberi maaf kepada saudaramu!!”
Segera saja lelaki penuntut tersebut berkata, “Ya Allah, saya telah memaafkan dirinya!!”
Dalam riwayat lain disebutkan, setelah lelaki itu memaafkan temannya, Allah berfirman kepadanya, “Gandenglah tangan saudaramu itu, dan ajaklah ia masuk ke surga yang telah menjadi milikmu tersebut!!”
Ketika melihat pemandangan tersebut, Nabi SAW menjadi gembira dan beliau tertawa sehingga terlihat dua gigi seri beliau, reaksi yang dilihat oleh para sahabat tanpa mereka mengetahui penyebabnya. Selesai menceritakan semua itu, Nabi SAW bersabda, “Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan antara kalian. Sesungguhnya Allah menghubungkan antara orang-orang mukmin…!!”
Pada dasarnya surga tidak sekadar dibeli dengan uang, ada syarat lain yang perlu dipenuhi agar surga mampu kita beli. Berikut ini beberapa cara mudah membeli surga Allah di antaranya:
1. Keimanan
Sebanyak apapun masjid dan pondok pesantren yang dibangun dengan harta milik kita, tak akan bisa membeli surga jika tak disertai dengan keimanan.
Iman merupakan password untuk masuk surga:
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang BERIMAN dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya.” (Q.S. Al Baqarah: 25)
2. Kepastian halalnya harta yang diperoleh
Surga memang bisa dibeli dengan harta kita melalui sedekah, wakaf, dan sebagainya, namun pastikanlah kebersihan sumber harta tersebut!
“Hai manusia, sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik.” (HR. Bukhari Muslim)
Apakah harta yang diperoleh dengan cara bathil, entah itu melakukan korupsi, mengembangbiakkan harta secara riba, atau melacurkan diri, bisa membeli surga Allah? Amat malang orang yang berpikir demikian!
“Dan memang, harta itu, hisabnya (pertanggung jawaban di hadapan Allah) dua hal; dari mana (dengan cara apa) diperoleh, dan untuk apa dipergunakan.” (HR. Tirmidzi dari Abu Barzah R.A.)
3. Tidak melakukan dosa besar yang tak terampuni
“Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata bahwa di antara dosa besar yang terbesar adalah berbuat syirik pada Allah, merasa aman dari murka Allah dan merasa putus asa dan putus harapan dari ampunan Allah.” (HR. Thabrani)
Adakah kita menduakan Allah dengan makhlukNya? Misalnya mencintai pasangan hidup dan anak-anak lebih daripada cinta pada Allah? Maka sesungguhnya kita telah berbuat syirik meski tidak disadari.
Lalu, adakah dalam hati kita secuil perasaan aman dari murka Allah? Merasa harta yang kita miliki dapat melindungi diri kita dari marabahaya. Dengan demikian, kita telah melakukan kekeliruan yang besar.
Namun demikian, penting bagi setiap muslim untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah, tidak putus harapan dari ampunan Allah. Sebesar apapun dosa kita, ampunan Allah jauh lebih besar dari itu semua.
4. Tidak berbuat zalim pada manusia
“Sesungguhnya dosa besar itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.” (Q.S. Asy Syura: 42)
Sahabat, itulah beberapa syarat dalam membeli surga. Harta yang kita miliki sangat bisa membeli surga selama kita memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku tersebut, in syaa Allah.Sudah siapkah kita untuk membeli surgaNya?
0 Response to "Cara Mudah Membeli Surga Allah"
Posting Komentar