Pada dasarnya setan telah berjanji kepada Allah SWT untuk mengganggu manusia sepanjang hidup mereka sampai pada hari kiamat, dan itu juga yang akhirnya mereka kerjakan. Hal ini mereka lakukan terus menerus bahkan hingga manusia tiba pada masa hidupnya yang terakhir yaitu sakaratul maut. Karena itulah, Nabi Muhammad SAW menyarankan umatnya untuk berdoa yang agar umatnya berlindung hanya kepada Allah SWT sebagai pemilik segalanya di alam semesta dan seluruh jagat raya ini agar dihindarkan dari tipuan-tipuan yang dibuat oleh setan ketika sakaratul maut menjemput. Setan selalu memperdaya manusia, mulai dari terjadinya setitik mani hingga akhir hayat. Gangguan terdahsyat saat sakaratul maut.
Setan Mendatangi Manusia Ketika Sakaratul Maut
Itulah detik-detik yang paling menentukan nasib manusia di akhirat karena semua amal dinilai berdasarkan ujungnya. Di saat itulah, setan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan. Bisa jadi, dia akan mendatangi manusia ketika kematian. Karena itu, salah satu doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau memohon perlindungan kepada Allah, agar tidak disesatkan setan ketika kematian.
Dalam salah satu doanya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan,
وَأَعُوذُ بِكَ أَن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيطَانُ عِندَ المَوتِ
Aku berlindung kepada-Mu agar tidak disesatkan setan ketika kematian. (HR. Ahmad 8667, Abu Daud 1554 dan dishahihkan al-Albani)
Al-Khithabi menjelaskan hadis di atas, dengan menyebutkan beberapa bentuk gangguan setan ketika mendekati kematian,
استعاذته عليه الصلاة والسلام من تخبط الشيطان عند الموت ، هو أن يستولي عليه الشيطان عند مفارقته الدنيا ، فيضله ويحول بينه وبين التوبة ، أو يعوقه عن إصلاح شأنه والخروج من مظلمة تكون قِبَله ، أو يؤيسه من رحمة الله تعالى ، أو يكره الموت ويتأسف على حياة الدنيا ، فلا يرضى بما قضاه الله من الفناء ، والنقلة إلى دار الآخرة ، فيختم له بسوء ، ويلقى الله وهو ساخط عليه .
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berlindung dari disesatkan setan ketika kematian, bentuknya adalah setan mengganggunya ketika dia hendak meninggal dunia. Lalu setan menyesatkannya, sehingga menghalangi dia untuk bertaubat, atau menutupi dirinya sehingga tidak mau memperbaiki urusannya atau memohon maaf dari kedzaliman yang pernah dia lakukan. Atau membuat dia merasa putus asa dari rahmat Allah. atau membuat dia benci dengan kematian dan merasa sedih meninggalkan hartanya, sehingga dia tidak ridha dengan keputusan Allah berupa kematian, dan menuju akhirat. Sehingga dia akhiri hidupnya dengan keburukan, lalu dia bertemu Allah dalam kondisi Dia murka kepada-Nya
Kemudian, al-Khithabi menegaskan,
وقد روي أن الشيطان لا يكون في حال أشد على ابن ادم منه في حال الموت ، يقول لأعوانه : دونكم هذا ، فإنه إن فاتكم اليوم لم تلحقوه بعد اليوم .
Diriwayatkan bahwa tidak ada kesempatan yang lebih diperhatikan setan untuk menyesatkan manusia, selain ketika kematiannya. Dia akan mengundang rekan-rekannya, “Kumpul di sini, jika kalian tidak bisa menyesatkannya pada hari ini, kalian tidak lagi bisa menggodanya selamanya.” (Aunul Ma’bud, 4/287).
Berikut ini rombongan setan yang mengganggu saat manusia sakaratul maut, meliputi :
Rombongan Setan Pertama
Setan datang dengan berbagai rupa aneh seperti emas, perak dan lainnya atau sebagai makanan-minuman lezat. Sebab orang itu semasa hidupnya sangat tamak dan rakus kepada barang tersebut, maka diraba dan disentuhnya barang-barang setan itu tepat di saat nyawanya putus. Inilah yang dikatakan mati lalai dan lupa kepada Allah SWT. Ini jenis mati fasik dan munafik, ke nerakalah tempatnya.
Rombongan Setan Kedua
Setan datang dengan menyerupai diri binatang yang dia takuti: Harimau, Singa atau Ular berbisa. Yang apabila memandangnya dia menjerit dan melompat sekuat hati dan seketika itu juga putuslah nyawanya. Matinya sebagai mati lalai dan dalam keadaan lupa kepada Allah. Itulah sebagai mati Fasik dan Munafik dan ke nerakalah tempatnya.
Rombongan Setan Ketiga
Setan datang memperdaya orang yang sakaratul maut dan menyerupai binatang kesayangannya maka tangannya pun meraba-rabanya dan seketika itu dia mati, maka matinya dalam golongan yang lalai dan lupa kepada Allah. Matinya Fasik dan Munafik, nerakalah tempatnya.
Rombongan Setan Keempat
Setan datang menyerupai dirinya sebagai rupa yang paling dibenci oleh orang yang sakaratul maut (musuh besarnya), maka iapun menggerakkan diri untuk melakukan sesuatu pada musuh yang dibencinya itu. Seketika maut datang. Dia mati dalam keadaan lalai dan lupa kepada Allah dan mati sebagai Fasik dan Munafik. Nerakalah tempatnya
Rombongan Setan Kelima
Setan datang menyerupai diri rupa anggota keluarganya, seperti ayah ibunya dengan membawa makanan-minuman yang sangat diharapkannya. Maka ia pun menghulurkan tangan mengambil makanan-minuman yang dibawa si ayah dan si ibu yang dirupai oleh setan seraya berkata dengan penuh kasih:
“Wahai anakku hanya ini makanan yang kami bawakan untukmu dan berjanjilah bahwa kau akan menuruti kami dan menyembah Tuhan yang kami sembah, supaya kita tidak lagi bercerai dan marilah bersama kami masuk ke dalam surga.”
Maka dia pun sudi mengikuti tawaran itu tanpa berfikir lagi, ketika itulah ajalnya tiba. Maka matilah dia dalam keadaan kafir, kekal di neraka dan terhapus semua amal kebajikan semasa hidupnya.
Rombongan Setan Keenam
Setan datang menyerupai ulama yang membawa banyak kitab kepada orang yang akan mati dan berkata: (seperti dialog dibawah ini)
Ulama jelmaan setan: “Wahai muridku, sudah lama kami menunggu kedatanganmu, ternyata kamu sedang sakit. Karena itu kami bawakan kepadamu tabib dan obat untukmu.”
Lalu diminumkannya obat, maka hilanglah penyakit itu, tetapi kemudian penyakit itu datang lagi. Setan yang menyerupai ulama datang lagi dan berkata: “Kali ini kami datang untuk memberi nasihat agar kamu mati dalam keadaan baik, tahukah kamu bagaimana hakikat Allah?”
Orang yang akan mati itu menjawab: “Aku tidak tahu.”
Berkata ulama jelmaan setan: “Ketahuilah, aku ini ulama tinggi ilmunya dan hebat, baru saja kembali dari alam ghaib dan telah mendapat surga yang tinggi. Cobalah kamu lihat surga yang disediakan untukmu. Jika ingin mengetahui Dzat Allah SWT hendaklah kamu patuh kepada kami.”
Maka ia memandang kanan dan kiri, dilihatnya sanak-saudaranya berada dalam kesenangan surga (surga palsu yang dibentangkan setan untuk menggoda orang yang sakaratul maut).
Orang itu bertanya ke ulama jelmaan setan: “Bagaimanakah Dzat Allah?”
Setan sangat gembira tipu dayanya kena pada yang sakit itu: “Tunggu, sebentar lagi dinding dan tirai akan dibuka kepadamu.”
Saat dibuka selapis demi selapis tirai beragam warna, maka orang yang sakaratul maut itu melihat satu benda sangat besar, seolah lebih besar dari langit dan bumi. Berkata setan: “Itulah dia Dzat Allah yang patut kita sembah.”
Berkata orang yang sakaratul maut itu: “Wahai guruku, bukankah ini benda yang benar-benar besar, tetapi benda ini punya 6 sisi, ada kiri dan kanannya, atas dan bawah, depan dan belakang. Sedangkan Dzat Allah tidak menyerupai makhluk. Sempurna Maha Suci Dia dari sembarang sifat. Tetapi sekarang ini lain pula keadaannya dari yang aku ketahui dahulu. Sekarang yang patut aku sembah ialah benda besar ini.”
Di tengah keraguannya, Malaikat Maut mencabut nyawa, ia mati kafir dan kekal di neraka dan terhapus segala amalan baik semasa hidupnya.
Rombongan Setan Ketujuh
Rombongan setan ini terdiri 72 barisan. (Mengapa 72 barisan? Karena dia menepati hadits bahwa umat Muhammad akan terbagi 73 barisan). Satu barisan yang benar yaitu Ahli Sunnah wal Jamaah, 72 lain masuk neraka karena sesat. Ketahuilah bahwa setan akan mengacau dan mengganggu anak Adam dengan 72 macam di saat sakaratul maut.
Oleh karena itu, hendaknya kita mengajarkan pada orang yang hampir mati atau menghadapi sakaratul maut dengan bacaan talqin ’Laa Ilaaha Illallah’ untuk menyelamatkannya dari gangguan iblis dan syaitan yang bersungguh-sungguh menggoda orang yang dalam sakaratul maut. Sebagaimana Hadits Nabi: “Ajarkanlah oleh kamu kepada orang yang hampir mati : Laa Ilaaha Illallah.”
0 Response to "Rombongan Setan Yang Menggaggu Manusia Saat Sakaratul Maut"
Posting Komentar