Waktu dapat didefinisikan sebagai metode dimana satu saat dibandingkan dengan saat lainnya. Contoh berikut akan menjelaskannya. Misalnya, jika seseorang mengetuk sebuah benda, ia akan mendengar bunyi tertentu. Jika ia mengetuknya lagi lima menit kemudian, ia akan mendengar bunyi yang lain. Maka ia akan merasa ada selang di antara bunyi pertama dengan bunyi kedua. Selang antara ini disebut sebagai waktu.
Namun pada saat ia mendengar bunyi kedua, bunyi pertama yang didengarnya hanya ada dalam imajinasinya. Ia merumuskan konsep “waktu” dengan membandingkan saat yang sedang ia alami dengan saat yang disimpan dalam ingatannya. Jika perbandingan ini tidak dibuat, maka tidak akan ada konsep waktu.
Seperti disebutkan di atas, istilah waktu difahami melalui perbandingan yang dibuat di antara dua peristiwa. Namun kesimpulan ini dihasilkan dalam otak dan sifatnya relatif. Hal ini biasa dialami dalam mimpi. Meskipun yang kita lihat dalam mimpi rasanya berlangsung berjam-jam, sebenarnya hanya berlangsung beberapa menit, atau bahkan beberapa detik saja.
Banyak ayat Al-Qur’an menyebutkan beragam contoh mengenai hal ini. Beberapa ayat menerangkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan kadang merasakan waktu yang singkat sebagai waktu yang sangat lama. Ayat berikut merupakan contoh saat Allah menegur orang-orang yang zalim:
Allah bertanya, “Berapa lamakah kamu tinggal di bumi?”. Mereka menjawab: “Kami tinggal sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung”. Allah berfirman: “Kamu tidak tinggal di bumi melainkan sebentar saja, kalau kamu mengetahui yang sesungguhnya!”. (Surat Al-Muminun: 112-114)
Namun kalau boleh jujur, tentu banyak diantara kita yang tidak mengetahui secara pasti apa itu pengertian dan definisi waktu. Dibawah ini ada beberapa pengertian dan definisi waktu menurut pendapat beberapa ahli sehingga bisa membantu kita untuk mengetahui arti sesungguhnya dari waktu itu sendiri.
Pengertian Waktu Menurut Para Ahli
Choan - Seng Song, 235; 2008
"waktu adalah suatu ruang yang di dalamnya mereka melakukan segala usaha yang memperluasnya agar dapat memenuhinya dengan sebanyak mungkin hal. Kehidupan yang berhasil adalah kehidupan yang telah menghasilkan prestasi terbanyak dalam waktu sesingkat mungkin"
Hasan Al Banna
"Waktu adalah kehidupan. Kehidupan manusia tidak lain adalah waktu yang ia lewati dari saat ia dilahirkan sampai meninggal"
Ibnul Jauzi
"waktu adalah harta yang paling mulia. Oleh karena itu, sudah seharusnya waktu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk melakukan hal - hal yang berguna"
Michael Ende
"Waktu adalah teman akrab bagi mereka yang pandai menggunakannya, tetapi sebaliknya menjadi bumerang bagi mereka yang menyia-nyiakannya"
John F. Kenedy
"Waktu adalah kekuatan. Bila kita memanfaatkan seluruh waktu, kita sedang berada diatas jalan keberuntungan"
Toto Asmara, 142; 2002
"waktu adalah aset yang paling berharga bagi hidup saya. Itulah sebabnya saya selalu membuat perencanaan dalam setiap tindakan saya. Tidak ada waktu luang kecuali diisi denan hal yang bermanfaat"
Sumardi, 110; 2007
"waktu adalah berkah Tuhan yang paling adil dan konsisten. Setiap insan di bumi ini diberkahi waktu yang sama, yaitu 24 jam sehari, 7 hari seminggu"
Yahya bin Hubairah, guru Ibnu Qayyim Al-Jauziah
"waktu adalah barang paling berharga untuk kau jaga. Menurutku ia adalah barang yang paling mudah hilang darimu"
Saudaraku, Waktu adalah salah satu diantara nikmat Allah yang paling berharga dan agung bagi manusia. Cukup bagi kita kesaksian Al-Qur’an tentang betapa agungnya tentang nikmat yang satu ini. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menunjukkan tentang urgensi waktu, ketinggian tingkatannya, dan juga pengaruhnya yang besar. Bahkan Allah telah bersumpah dengan waktu dalam kitab-Nya yang mulia dan ayat-ayat-Nya yang luhur dalam konteks yang berbeda-beda. Allah yang urusan-Nya yang begitu agung telah bersumpah dengan waktu malam, siang, fajar, subuh, saat terbenamnya matahari, waktu dhuha, dan dengan masa.
Hanya orang-orang hebat dan mendapatkan taufik dari Allah, yang mampu mengetahui urgensi waktu lalu memanfaatkanya seoptimal mungkin. Dalam hadits, “Dua nikmat yang banyak manusia tertipu dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang (HR. Bukhari). Banyak manusia tertipu didalam keduanya, itu artinya, orang yang mampu memanfaatkan hanya sedikit. Kebanyakan manusia justru lalai dan tertipu dalam memanfaatkannya.
Saudaraku, Allah memberikan kita setiap hari “modal” waktu kepada semua manusia di muka bumi ini adalah sama, yaitu 24 jam sehari, 168 jam seminggu, 672 jam sebulan, dan seterusnya. Namun kenapa prestasi bisa berbeda? Dalam waktu yang sama, Mereka mampu berbuat dan berkarya seperti berikut:
- Rasulullah SAW : Dalam waktu 23 tahun bisa membangun peradaban Islam yang tetap ada sampai sekarang. Ikut 80 peperangan dalam tempo waktu kurang dari 10 tahun, santun terhadap fakir miskin, menyayangi istri dan kerabat, dan yang luar biasa adalah beliau seorang pemimpin umat yang bisa membagi waktu untuk umat dan keluarga secara seimbang!
- Zaid bin Tsabit RA : Sanggup menguasai bahasa Parsi hanya dalam tempo waktu 2 bulan! Beliau dipercaya sebagai sekretaris Rasul dan penghimpun ayat Quran dalam sebuah mush’af
- Abu Hurairah : Masuk Islam usia 60 tahun. Namun ketika meninggal di tahun 57 H, beliau meriwayatkan 5374 Hadits! (Subhanallah!)
- Anas bin Malik : Pelayan Rasulullah SAW sejak usia 10 tahun, dan bersama rasul 20 tahun. Meriwayatkan 2286 Hadits.
- Abul Hasan bin Abi Jaradah (548 H) : Sepanjang hidupnya menulis kitab-kitab penting sebanyak tiga lemari.
- Abu Bakar Al-Anbari : Setiap pekan membaca sebanyak sepuluh ribu lembar.
- Syekh Ali At-Thantawi : Membaca 100-200 halaman setiap hari. Kalkulasinya, berarti dengan umurnya yang 70 tahun, beliau sudah membaca 5.040.000 halaman buku. Artikel yang telah dimuat di media massa sebanyak tiga belas ribu halaman. Dan yang hilang lebih dari itu.
- Ibnu Jarir Ath-Thabari, beliau menulis tafsir Al-Qur’an sebanyak 3.000 lembar, menulis kitab Sejarah 3.000 lembar.Setiap harinya beliau menulis sebanyak 40 lembar selama 40 tahun.Total karya Ibnu Jarir 358.000 lembar.
- Ibnu Aqil menulis kitab yang paling spektakuler yaitu Kitab Al-Funun, kitab yang memuat beragam ilmu, adz-Dzahabi mengomentari tentang kitab ini, bahwa di dunia ini tidak ada karya tulis yang diciptakan setara dengannya. Menurut Ibnu Rajab, sebagian orang mengatakan bahwa jilidnya mencapai 800 jilid.
- Al-Baqqilini tidak tidur hingga beliau menulis 35 lembar tulisan.
- Ibnu Al Jauzi senantiasa menulis dalam seharinya setara 4 buah buku tulis. Dengan waktu yang dimilikinya, beliau mampu menghasilkan 2.000 jilid buku. Bekas rautan penanya Ibnul Jauzi dapat digunakan untuk memanasi air yang dipakai untuk memandikan mayat beliau, bahkan masih ada sisanya.
- Iman An-Nawawi setiap harinya berlajar 12 mata pelajaran, dan memberikan komentar dan catatan tentang pelajarannya tersebut. Umur beliau singkat, wafat pada umur 45 tahun, namun karya beliu sangat banyak dan masih dijadikan sumber rujukan oleh umat muslim saat sekarang ini.
Masih banyak lagi contoh-contoh luar biasa lainnya. Kenapa tidak banyak orang yang bisa menyamai mereka? Padahal waktu yang diberikan Allah kepada mereka sama dengan waktu yang diberikan Allah pada hambaNya yang lain?
Apakah kamu mengetahui wahai sahabat pemudaku bahwa waktu luang yang mengalir darinya itu sungguh telah mendorong manusia untuk menggunakannya dalam mencapai keberanian dalam olah raga atau hasil ilmiah yang membuat manusia merasa nikmat di dalam naungannya pada saat ini. Dengan demikian mereka mewajibkan diri mereka sendiri kepada seluruh manusia baik hidup maupun mati. Dan mereka tidak akan pergi seperti buih (busa) air dan mereka sendiri tidak rela menjadi orang yang meniru belaka dari berjuta-juta tulisan yang disaksikan dalam contoh-contoh manusia setiap hari. Akan tetapi mereka berpindah dari dunia dan meninggalkan tanda-tanda mereka di atasnya.
Dan bagi para pemudi muslimah juga, wajib bagi kita mendirikan klub-klub tertutup yang khusus agar mereka dapat melakukan kegiatan-kegiatan masyarakat dan olah raga. Dan wajib bagi mereka menyibukkan waktu-waktu luang/kosong mereka dengan menjahit, menyulam dan membaca serta membiasakan dirinya menjadi istri yang ideal dan ibu yang terdidik dan dapat menurunkan keterdidikannya itu untuk mendidik anak-anaknya dan untuk masyarakatnya yang muslim juga.
Dorris Karnegy berkata: Kebanyakan mereka yang berhasil dan telah sampai pada puncak keberhasilan itu besandar pada apa yang dipetik dari ilmu dan pengetahuan yang di dapat dari sela-sela waktu kosong atau luang mereka.
Charles Farusit adalah seorang tukang sepatu, akan tetapi dia mampu menjadi salah seorang juara dalam bidang ilmu matematika dengan kekhususan dia belajar satu jam dalam sehari.
Sir Jhon Lock dapat menyempatkan diri di tengah-tengah kesibukan dirinya sebagai salah satu direktur bank untuk menghabiskan beberapa jam mempelajari sejarah, sehingga dirinya dapat menjadi seorang ahli sejarah di antara ahli sejarah yang lain.
George Stevanus sebagai seorang insinyur menyempatkan waktu-waktu malamnya untuk mempelajari ilmu hitung, dan dengan kesungguhannya dia dapat membantu dengan ilmu ini untuk menciptakan lokomorif.
James Watt mempelajari ilmu kimia dan ilmu matematika di sela-sela kesibukannya berdagang sehingga memungkinkan dirinya menciptakan mesin uap.
Berapa banyakkah masyarakat manusia yang rugi kalau seandainya para lelaki itu merasa puas dengan pekerjaan mereka yang rendah hati dan mereka tidak mendapatkan di dalam diri mereka motivasi untuk menambah ilmu dan pengetahuan. Dan tidaklah seseorang itu menyesali kecuali dirinya sendiri apabila dia tidak dikenal dan tidak diketahui dalam daftar nama-nama orang yang terkenal karena penemuannya, sebab dalam dirinya kosong dari kontinuitas ilmu sejak awal.
Wahai para pemuda, apabila kamu tidak menyibukkan dirimu dengan hal-hal yang benar, pastilah dirimu akan tersibukkan dengan hal-hal yang bathil. Terkadang, syaithan melintas dalam hatimu, kemudian menipu dan membujukmu dalam perangkap angan-angan yang palsu dan dia berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu tidak akan binasa apabila berbangga di dalam antusiasme para pemuda dan tidak akan hilang umurmu untuk merealisasikan cita-cita. Akan tetapi hal itu adalah buruknya perasaan was-was yang membuat seorang pemuda merasa dirinya bermimpi dalam menjalani umurnya yang telah berlalu dan hal ini baru dirasakan ketika dirinya sudah menjadi seorang kakek.
Sesungguhnya kita membutuhkan kepada seorang dokter muslim, apoteker muslim, insinyur muslim, pengajar muslim, ahli hitung muslim, advokat muslim, pegawai muslim dan profesionalisme muslim. Selain iiu, kita juga membutuhkan di dalam semua lapangan itu ulama-ulama muslim, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang besar untuk agama ini. Dan mereka tidak dapat melakukan pekerjaan ini untuk mencapai tujuan yang tinggi di dalam lapangan-lapangan ini kecuali apabila ada para ulama di dalamnya. Dan mereka tidak dapat menjadi ulama di dalamnya kecuali mereka dapat menguasai waktu-waktu kosong mereka untuk mencapai tujuan yang agung ini.
0 Response to "Mendefinisikan Dan Memanfaatkan Waktu Dalam Islam?"
Posting Komentar