Bagaimana Cara Bersyukur Kepada Allah? | ADDY SUMOHARJO BLOG

Bagaimana Cara Bersyukur Kepada Allah?

Menyembah Allah merupakan salah satu amal penting untuk bersyukur atas karunia Allah. Selain diungkapkan dengan kata-kata, rasa syukur dapat diungkapkan melalui perbuatan. Misalnya, menggunakan pemberian Allah untuk hal yang dianjurkanNya, untuk menolong orang yang membutuhkan dan untuk tujuan-tujuan baik tanpa pemborosan. Selain itu, ia harus menyadari pula bahwa segala yang dibutuhkannya berasal dari Allah. Tidak ada sesuatupun yang ia miliki. Semuanya semata-mata karena pemberian Allah. Dan ia harus bersyukur atas semua itu. Hal ini dinyatakan dalam Al-Qur’an:
Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang Allah berikan kepadamu; dan syukurilah karunia ni’mat Allah, jika hanya kepadaNya kamu menyembahnya. (Surat An-Nahl: 114)

Saat mendapatkan kebahagiaan, mungkin anda akan mengucap hamdalah atau bahkan bersujud syukur. Dua kegiatan tersebut termasuk cara yang lazim dilakukan dalam rangka bersyukur kepada Allah. Apakah hanya itu cara yang bisa dilakukan? Tidak. Menurut Imam Al-Ghazali, terdapat 4 cara bersyukur pada Allah kepada Allah.

1. Syukur dengan Hati
Cara bersyukur dengan hati dilakukan dengan menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang kita peroleh baik itu besar, kecil, banyak maupun sedikit semata-mata karena anugerah Allah. Syukur dengan hati dapat mengantarkan kita untuk menerima anugerah dengan penuh kerelaan tanpa menggerutu meskipun kecilnya nikmat tersebut. Syukur ini akan melahirkan kesadaran betapa besarnya kemurahan dan kasih sayang Allah sehingga terucap kalimat pujian kepada-Nya.

2. Syukur dengan Lisan
Ketika kita sangat yakin bahwa segala nikmat yang diperoleh bersumber dari Allah, dengan mudah kita akan mengucapkan “Alhamdulillah” (segala puji bagi Allah). Oleh karena itu, apabila kita memperoleh nikmat dari seseorang, lisan akan tetap memuji Allah sebab adanya keyakinan bahwa orang lain adalah perantara sampainya nikmat tersebut pada kita.

3. Syukur dengan Perbuatan
Syukur dengan perbuatan mengandung arti bahwa segala nikmat dan kebaikan yang kita terima harus dipergunakan di jalan yang diridhoi-Nya. Misalnya untuk beribadah, membantu orang lain dari kesulitan, dan perbuatan baik lainnya.

Rasulullah menjelaskan bahwa Allah sangat senang melihat nikmat yang diberikan kepada hamba-Nya jika dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah senang melihat atsar (bekas/wujud) nikmat-Nya pada hamba-Nya.” (HR. Tirmidzi)

Maksud dari hadits di atas adalah bahwa Allah menyukai hamba yang menampakkan dan mengakui segala nikmat yang dianugerahkan kepadanya. Misalnya, orang yang kaya hendaknya menampakkan hartanya untuk zakat, sedekah dan sejenisnya. Orang yang berilmu menampakkan ilmunya dengan mengajarkannya kepada sesama, memberi nasihat, dsb. Maksud menampakkan di sini bukanlah pamer, namun sebagai wujud syukur kepada-Nya.

4. Menjaga Nikmat dari Kerusakan
Ketika nikmat dan karunia didapatkan, cobalah untuk dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Setelah itu, usahakan untuk menjaga nikmat itu dari kerusakan. Misalnya, ketika kita dianugerahi nikmat kesehatan, kewajiban kita adalah menjaga tubuh untuk tetap sehat dan bugar agar terhindar dari sakit. Demikian pula halnya dengan nikmat iman dan Islam. Kita wajib menjaganya dari “kepunahan” yang disebabkan lemahnya iman. Untuk itu, kita harus senantiasa memupuk iman dan Islam kita dengan shalat, membaca Al-Qur’an, menghadiri majelis-majelis taklim, berdzikir dan berdoa. Kita pun harus membentengi diri dari perbuatan yang merusak iman.

Berikut tiga cara bersyukur kepada Allah yang di kemukakan para ulama’:
Bersyukur dengan hati nurani. Hati nurani atau seringkali disebut kata hati selalu bersikap jujur dan benar. Maka, seseorang yang bersyukur dengan hati nuraninya sesungguhnya tidak pernah mengingkari banyaknya nikmat Allah SWT. dari lubuk hati kita yang terdalam sesungguhnya kita dapat menyadari seluruh nikmat yang kita peroleh setiap detik. Hidup kita tidak lain berasal dari Allah SWT, hanya Allah SWTlah yang mampu menganugrahkan nikmatnya pada kita.

Bersyukur dengan ucapan. Anggota tubuh yang selalu melafalkan kata-kata adalah lidah. Maka dari itu, pergunakanlah lidah kita untuk melafalkan kata-kata yang baik. Ungkapan yang paling baik untuk menyatakan syukur kita kepada Allah SWT adalah dengan membaca Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda” barang siapa mengucap subhanallah maka baginya sepuluh kebaikan. Barang siapa membaca la ilahaillallah maka baginya duapuluh kebaikan. Dan barng siapa membaca alhamdulillah baginya tiga puluh kebaikan.

Bersyukur dengan perbuatan. Cara yang ketiga dilakukan oleh anggota tubuh kita. Allah SWT telah menganugrahkan tubuh dengan fungsi masing-masing dan tiada kesalahan dalam penciptaannya. Oleh sebab itu, kita harus memamfaatkannya untuk hal-hal yang positif dan hal tersebut merupakan salah satu bentuk cara kita mensyukuri nikmatnya. Menurut Imam Al Ghazali ada tujuh anggota tubuh yang harus dimaksimalkan untuk bersyukur. Antara lain: mata, telinga, lidah, tangan, perut, kealuan dan kaki. Seluruh anggota tubuh tersebut diciptakan Allah SWT sebagai bentuk nikmat bagi kita. Ketuju anggota tersebut harus kita pergunakan dengan sebaik-baiknya serta hal-hal yang disukai Allah SWT.

Mari kita mulai kehidupan ini dengan senantiasa menyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita. Sudah terlalu banyak nikmat yang kita dapat dari Allah SWT, dengan memperbanyak syukur nikmat kita akan semakin bertambah. Selanjutnya mari kita mengoreksi diri kita sendiri. Demikian sebaik-baiknya cara bersyukur pada Allah. Sudahkah Anda mensyukuri segala karunia-Nya hari ini?

Related Posts

0 Response to "Bagaimana Cara Bersyukur Kepada Allah?"

Posting Komentar